Rabu, 30 April 2014

TARI LENSO

Muda-mudi Ambon menari Tarian LensoTari Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Maluku dan Minahasa Sulawesi Utara.  Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta.  Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh, Tahun Baru dan kegiatan lainnya.  Beberapa sumber menyebutkan, tari lenso berasal dari tanah Maluku.  Sedangkan sumber lain menyebut tari ini berasal dari Minahasa.
Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, dimana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima.  Lenso artinya Saputangan.  Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.
Dalam tarian ini, yang menjadi perantara adalah lenso atau selendang.  Selendang inilah yang menjadi isyarat: selendang dibuang berarti lamaran ditolak, sedangkan selendang diterima berarti persetujuan.

Kesenian dan Budaya Unik Indonesia Bagian Timur
Indonesia memang merupakan negara yang memiliki banyak kebudayaan.  Karena banyaknya kebudayaan itulah sehingga banyak anak muda yang kurang paham tentang budaya Indonesia.  Salah satu kebudayaan yang jarang terjamah oleh kita adalah kebudayaan yang berasal dari bagian timur Indonesia. Seperti Maluku, Sulawesi dan Irian.  Jika kita ditanya tentang Maluku dan sekitarnya, mungkin pikiran kita langsung menunukan memori tentang kerusuhan Ambon.  Padahal daerah Maluku juga memiliki kebudayan yang unik.
Muda-mudi Ambon menari Tarian Lenso
Salah satu kebudayaan Maluku yang patut kita ketahui adalah seni tarinya. Maluku memang memiliki banyak seni tari yang masing – masing memiliki kekhasan dan cerita sendiri.  Seperti tari cakalele, tari orlapei, loliyana, katreji, kabaresi dan tari lenso. Dari semua tarian tersebut, tari lenso merupakan salah satu jenis tarian adat yang unik.  Tari Lenso yang juga terkenal di daerah Minahasa adalah jenis tarian pergaulan yang biasa dibawakan oleh para muda – mudi di daerah tersebut.
Tari Lenso biasanya dibawakan secara beramai – ramai ketika mereka sedang mengadakan pesta seperti pesta pernikahan, pesta tahun baru dan pesta panen cengkeh.  Sesuai dengan namanya, tari lenso merupakan tarian yang mengunakan lenso atau saputangan sebagai perlengkapannya.  Lenso atau saputangan dalam tari lenso nantinya akan digunakan untuk menyatakan perasaan cinta atau dalam bahasa gaulnya nembak orang yang disukai.
Jika pernyataan cintanya diterima maka lenso yang diserahkan kepada orang tersebut akan diterima.Oleh karena itulah selain sebagai tarian adat, tari lenso juga merupakan tarian untuk mendapatkan jodoh.  Jadi untuk sahabat Indobeta yang sedang bingun bagaimana menyatakn cinta ke si dia, mungkin tari lenso bisa dijadikan sebagai laternatifnya


 http://www.inibangsaku.com/tari-lenso-tarian-muda-mudi-indonesia-bagian-timur/

TARI BAKSA KEMBANG

Tari Baksa Kembang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan sebagai tarian untuk menyambut tamu. Tari ini biasanya ditarikan oleh wanita, baik  tunggal dan dapat juga ditarikan  oleh beberapa penari wanita. Awal mulanya sekira abad 15 sebelum masehi, seorang pangeran bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang kekasih bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu yang lain adalah saat putri Kuripan memberikan setangkai bunga teratai merah kepada pangeran. Peristiwa itu merupakan cikal bakal lahir tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Yurliani Johansyah, pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang ada sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyah raja pertama Kerajaan Banjar. Tarian ini diciptakan satu masa dengan tari Baksa lainnya, Baksa Dadap, Baksa Lilin, Baksa Panah dan Baksa Tameng pada zaman Hindu sebelum Islam datang.
Tarian Baksa Kembang adalah Tarian untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau kerabat-kerabat kerajaan. Tarian ini juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam acara-acara pernikahan atau acara-acara adat. Awalnya tarian ini adalah tarian yang berada di lingkungan kerajaan. Pada satu waktu, kerajaan membuka akses kerajaan bagi masyarakat sehingga kebudayaan di kerajaan terbawa sampai masyarakat umum. Saat ini, tarian Baksa Kembang masih dipakai acara-acara untuk menyambut tamu-tamu yang dihormati meskipun masih banyak penari-penari tari Baksa Kembang belum memahami arti dan nilai Tarian Baksa Kembang. Baksa memiliki arti kelembutan. Tarian Baksa kembang adalah bentuk kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu yang dihormati. Sambutan tersebut dilakukan dengan cara Penari tari Baksa Kembang memberikan rangkaian bunga kepada tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut merupakan transformasi dari cinta sepasang kekasih pangeran Suria Wangsa Gangga dengan putri Kuripan.   
Penari tari Baksa Kembang mesti ganjil. Selain itu, rangkaian bunga yang diberikan kepada tamu kehormatan merupakan rangkaian bunga perpaduan dari bunga mawar dan melati yang disebut oleh masyarakat setempat kembang Bogam.


 http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/880/tari-baksa-kembang