TARI BAMBANGAN CAKIL
Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik
yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah
satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang.
Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa.[Ksatria adalah
tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan
tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang
kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara
Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga
bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan
wayang.
Makna yang terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan,
keangkara murkaan pasti kalah dengan kebaikan
Tari bambangan cakil merupakan seni identitas jawa tengah berasal dari
surakarta dan mengambarkan peperangan kebaikan & kejahatan. tari ini
mengandung nilai filosofi tinggi
dimana kejahatan,kesombongan,kecongkakan dsb tidak ada artinya karna akan
tertumpas habis oleh kebaikan.
tari ini begitu artistik,biasanya dimainkan oleh wanita (berperan sbg arjuna)
dan laki laki (berperan sbg cakil). durasinya 20 menit, fungsi tari ini untuk
hiburan dan upacara
ari-bambangan-cakil.html#ixzz30RtMRebo
Pandawa, yang dalam tarinya
mempergunakan ragam tari halus yang dipakai untuk tokoh ksatria seperti
Abimanyu, Sumitra dan sebagainya. Peperangan berakhir dengan tewasnya Cakil,
akibat tertusuk kerisnya sendiri. Kalau bambangan mempergunakan tari ragam
alusan, maka Cakil dibawakan dengan ragam tari bapang. Tari ini mempergunakan
iringan gending Srepegan, Ladrang Cluntang Sampak Laras Slendro.Makna yang
menyelubungi Tari Bambangan Cakil hanya bisa dicari dengan tidak melepaskan
kisah awal yang dijadikan sumber acuan tarian tersebut, yaitu perang kembangan.
dan menggambarkan peperangan
antara kebaikan dan kejahatan. Tari ini mengandung nilai filosofi yang tinggi,
dimana kejahatan, kesombongan, kecongkakan& sebagainya ternyata tidak ada
artinya, karena akan tertumpas habis oleh kebaikan.Pada bentuk ketigadengan pola
gerak perang hingga Cakil mati. Tarian itu terkandung makna filosofis bahwa yang
benar pasti menang. tarian itu memiliki makna yang dalam, yaitu kebenaran akan
selalu menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar